: :

Navbar Bawah

Cari Blog Ini

Senin, 22 April 2013

Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Masa Depan Bumi

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa teknologi hanya sebagai perusak lingkungan. Namun, anggapan tersebut agaknya ditentang oleh banyak ilmuwan yang mengembangkan teknologi ramah lingkungan. PBB memperkirakan kebutuhan energi dunia akan melonjak sebesar 60 persen di tahun 2030. Bukan tidak mungkin sebanyak 2,9 miliar manusia akan kekurangan pasokan air tanah yang bersih.

Eksploitasi manusia secara besar-besaran terhadap sumber daya alam bumi sangat bisa menghabiskan pasokan alami. Bukan tidak mungkin suatu hari sumber daya alami bumi akan benar-benar habis jika tidak bijak dalam penggunaaannya di masa sekarang. Berikut daftar teknologi ramah lingkungan yang bisa menyelamatkan masa depan bumi. Our mother earth’s fate is in our hands.


1.Desalinasi



PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi miliaran manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama desalinasi, yakni menghilangkan kadar garam dan mineral dari air laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis air.

Masalahnya, teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini para ilmuwan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membran dengan pori-pori mikroskopis



2.Thermo-Depolymerization



Ada proses bernama thermo-depolymerization, suatu proses yang sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya limbah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat, mampu menghasilkan bahan minyak.

Secara alamiah proses ini menbutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperiman yang sudah-sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon petroleum.



3.Produksi Bahan Bakar Hidrogen



Bahan bakar hidrogen dianggap sebagai bahan bakar alternatif bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hidrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hidrogen itu dihasilkan.

Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstraksi hidrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.



4.Tenaga Surya



Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan dan perumahan sudah berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel surya dan termal surya lain sebagai media pengumpul energi.



5.Konversi Panas Air Laut



Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut. Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250 miliar barel minyal per hari.

Ada teknologi bernama OTEC yang mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik. Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin dan menggerakan generator. Masalahnya, teknologi ini masih kurang efisien.



6.Energi Gelombang Air Laut



Laut melingkupi 70 persen permukaan bumi. Gelombangnya menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin sehingga mengasilkan listrik. Problemnya agak sulit memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga memproduksi energi yang cukup.

Solusinya adalah dengan menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan dengan enam turbin bertenaga gelombanng air. Sedangkan Portugis justru sudah lebih dulu mempraktekkan teknologi ini dan sukses menerangi lebih dari 1500 rumah.



7.Roof Plantation



Konsep ini diilhami dari Taman Gantung Babilonia yang masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Istana Babilonia terdiri atas atap yang ditanami aneka flora,juga balkon dan terasnya.

Taman atap ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu beterbangan di sekitar rumah hijau kita.



8.Bioremediasi



Ada proses bernama bioremediasi, yakni memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba.

Atau memakai tanaman untuk menetralisir arsenik dari tanah. Beberapa tumbuhan asli ternyata punya faedah untuk membersihkan bumi kita dari aneka polusi.

Read More --►

Charger Tanpa Listrik


Berikut di bawah ini beberapa contoh teknologi ramah lingkungan yang di terapkan pada perangkat charger untuk mengisi ulang baterai tanpa menggunakan listrik sama sekali. Charger tanpa arus listrik ini diantaranya menggunakan tenaga gerak, tenaga angin dan dan tenaga surya.

Charger Ponsel YoGen 
Salah satu perangkat teknologi ramah lingkungan yang dipamerkan pada ajang tahunan CES ini cukup unik. Charger atau pengisi ulang daya listrik untuk telepon seluler yang di beri nama YoGen Hand Charger ini, menggunakan tenaga gerak sebagai sumber energi. Di dalamnya terdapat roda seperti mainan yo-yo yang bisa memproduksi sumber energi hingga 5 watt. Untuk mengisi ulang baterai ponsel, pengguna cukup menarik tali untuk memutar roda, persis seperti memainkan yo-yo. Hanya dengan satu menit “memainkan” yo-yo ini, baterai ponsel sudah cukup terisi serta bisa digunakan untuk melakukan panggilan atau sms. Harga perangkat ini US$ 40 atau sekitar Rp 400 ribu saja.

Charger Tenaga Angin 
Mini Wiz dari HyMini merupakan satu contoh lainnya penggunaan teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan tenaga angin sebagai charger baterai AA. Prinsip kerjanya mirip dengan charger YoGen putaran rodanya bisa menghasilkan listrik. Bedanya putaran roda Mini Wiz memanfaatkan tenaga angin.

Charger Tenaga Surya Regen 
Satu contoh teknologi ramah lingkungan lainnya adalah charger tenaga surya dari yang didesain khusus untuk penggunaan di rumah. Setiap charger dilengkapi panel surya 6 watt dan bisa diintegrasikan ke baterai dengan colokan USB. Charger ini juga terintegrasi dengan sebuah terminal untuk speaker, sebuah lampu meja LED, serta pengisi ulang untuk iPod.

Read More --►

Minggu, 21 April 2013

Prosesor Octa Core Galaxy S4 Diklaim Bikin Baterai Awet

Samsung Galaxy S4 (Ist.)

Salah satu keluhan konsumen pada smartphone adalah baterai yang dirasakan cepat habis. Di Galaxy S4, Samsung coba mengantisipasi isu tersebut.

Model Galaxy S4 yang datang ke Indonesia adalah GT I9500. Versi ini memakai prosesor octa core atau 8 core Exynos. Sebenarnya bukan murni octa core, melainkan berupa dua buah prosesor quad core yang dijadikan satu.

Prosesor 1,2 Ghz ditujukan untuk mlakukan operasional ponsel yang ringan. Sedangkan prosesor 1,6 Ghz untuk menangani tugas berat seperti main game.

"Nah, karena prosesor split menjadi dua ini bisa bikin baterai lebih awet. Sebab yang digunakan satu saja untuk tugas ringan, baru jika dipakai ngegame misalnya, prosesor satunya dipakai," jelas Febri Rusli, Product Marketing Manager Samsung Indonesia.

Sistem tersebut diklaim membuat penggunaan baterai lebih efisien. Selain di sektor teknologi prosesor, layar Galaxy S4 juga diklaim lebih hemat daya. Baterainya sendiri berkekuatan 2600 mAh.

sumber:  http://inet.detik.com/read/2013/04/18/152749/2223991/317/prosesor-octa-core-galaxy-s4-diklaim-bikin-baterai-awet
Read More --►

SanDisk Kenalkan Cruzer Orbit

SanDisk Cruzer Orbit


SanDisk memperkenalkan USB flash disk Cruzer Orbit. Keunikan yang ditawarkannya adalah bentuknya yang bisa diputar 360 derajat.

Perangkat ini dirancang dengan penutup konektor USB yang bisa dibuka-tutup dengan memutar cincin pada tubuhnya.

Cruzer Orbit tersedia mulai dari kapasitas 4GB hingga kapasitas 32GB.

Sebagai tambahan, perangkat ini mengandung software SanDisk SecureAccess (Windows), untuk melakukan enkripsi pada file penting di dalamnya. Untuk Mac, pengguna perlu mengunduh software-nya secara terpisah.

Selain itu, juga tersedia layanan penyimpanan awan untuk backup data yang ada di dalamnya.

sumber: http://tekno.kompas.com/read/2013/04/21/10120260/SanDisk.Kenalkan.Cruzer.Orbit
Read More --►

Sabtu, 20 April 2013

Kamera Tertipis di Dunia

Tentu tak benar-benar setipis kartu nama. Tapi, kamera saku terbaru yang diperkenalkan Sony Indonesia bisa dikatakan Kamera Tertipis di Dunia. Sony Cyber-shot TX55 punya ketebalan hanya 1,23 cm.
Kamera Tertipis di Dunia
Sony Cyber-shot TX55 ini mampu mengambil gambar video Full HD AVCHD serta 16, 2 megapixel gambar diam. Produk ini memiliki sensor Exmor R dan teknologi "By Pixel Super Resolution" yang memungkinkan melakukan 10 kali zoom tanpa pengurangan kualitas resolusi.

Debut picture effect untuk Cyber-shot pada seri TX55 membuat pengguna dapat mengedit gambar langsung dari kamera, bahkan sebelum gambar diambil. Berbagai pilihan picture effect seperti HDR Painting, Rich-Tone Monochrome, Miniature, Toy Camera., Partial Colour, dan Soft High-Key dapat langsung dipilih sebelum mengambil gambar.

Pilihan edit gambar melalui touch screen membuat kamera ini lebih mudah digunakan. Bentuknya yang tipis memungkinkan TX55 bisa dibawa dalam dompet atau tas kecil dengan kemampuan mengambil gambar menyerupai kualitas DSLR yang memiliki perangkat besar dan berat.

TX55 adalah kamera Cyber-shot pertama yang mempunyai slot untuk Memory Stick Micro (M2) dan kartu memori flash microSD atau SDHC. Semua kartu dilengkapi software PC gratis (tersedia melalui pengunduhan), juga File Rescue untuk memulihkan file dan foto yang rusak dan hilang, serta x-Pict Story yang menyederhanakan kreasi slideshow foto.

Menggunakan Imaging Processor "Bionz", TX55 dilengkapi exposure compensation plus atau minus 2.0 EV, 1 atau 3 EV step, dan ISO auto, 100, 200, 400, 800, 1600, dan 3200. Kamera ini juga mendukung Shooting mode untuk video, scene selection untuk gambar, dan dilengkapi fitur 3D (3 dimensi) seperti 3D still Image, 3D Sweep Panorama, dan 3D Sweep Multi Angle.

sumber: http://gledster2000.blogspot.com/2013/01/kamera-tertipis-di-dunia.html
Read More --►